Tomo Sushi, Sushi Autentik Murah Meriah di Grand Indonesia! (Very Complete and Super Honest Review)


Halo semuanya! Kali ini saya akan me-review mengenai sushi restaurant yang baru saja buka di Grand Indonesia, Tomo Sushi! Restoran ini baru buka tanggal 21 November 2017, dan saya kebetulan mendapat kesempatan mengunjunginya saat grand opening, meski bukan invitation (hahaha).

Tomo Sushi berlokasi di East Mall lantai LG, tepatnya diantara Francis Artisan Bakery dan Abura Soba. Seingat saya, dulu sebelum restoran ini berdiri, lahan tempat Tomo Sushi adalah sebuah restoran Jepang juga. Tapi saya tidak yakin apakah pemiliknya sama atau tidak dengan Tomo Sushi ini.




Saya datang jam 2 siang hari itu. Pada saat jam makan siang, menurut Insta Story @tomosushiid, restoran ini cukup ramai sampai waiting list, maka saya memutuskan menunggu hingga agak sore. Ternyata, saat saya datang, restorannya juga cukup ramai, meski saya mendapat tempat duduk tanpa waiting list.

Konsep menyantap sushi ini terbilang unik meski sudah ada beberapa restoran sushi yang melakukannya, yaitu sushi-sushi yang ada ditaruh dalam conveyor belt mini. Kalau kita tertarik pada suatu sushi, kita dapat mengambil piring sushi yang ada, lalu meletakkan di hadapan kita dan menyantapnya. Sushi di sini dihargai dalam 3 macam, yaitu piring kuning 10 ribu rupiah, merah 15 ribu, dan biru 20 ribu rupiah. Namun, sampai tanggal 26 November 2017, piring biru dihargai 15 ribu rupiah juga. Satu porsi berisi antara 2 hingga 6 potong sushi.


Selain sushi, ada juga menu lain yang ditawarkan, yaitu side dish, donburi, dan juga ramen. Untuk minumnya, saya memilih ocha. Ocha di sini free refill, lho. Jika makanan yang kita inginkan tak kunjung ada di conveyor belt, kita dapat memesan secara personal ke pelayan yang ada. Tapi, tetap saja menunggu sushi-sushi cantik  berjajar di conveyor belt untuk disantap menjadi kepuasan tersendiri.

Mari kita bahas menunya. Semua menu di sini saya santap dengan harga 15 ribu rupiah per porsi, namun gambar di atas adalah menu sebenarnya (bukan harga promo).


1. Spicy ebi tempura floss maki
Menu ini menarik perhatian karena warnanya yang oranye menyala dengan bendera "spicy lover" di atasnya. Dan memang, saat saya menyantapnya, cukup pedas untuk lidah saya (yang tidak suka pedas). Di dalam sushi ini terdapat tempura dari udang, abon, dan nasi, dengan rasa gurih pedas mendominasi. Tempuranya tetap crunchy, lho! Pecinta pedas, wajib coba ini!



2. Triple salmon hako
Tampilannya lucu! Ada edamame yang dipajang di atasnya, menarik perhatian. Satu piring di sini berisi 6 sushi, jauh lebih banyak dari yang lainnya yang rata-rata 2-3 sushi, namun potongan sushinya juga lebih kecil. Nasi, salmon, edamame, dan kremes tempura yang crunchy jadi satu! Potongan edamame di sini membuat rasa sushi ini menjadi lebih unik dari yang lainnya.




3. Chikuwa cheese roll
Favorit saya di sini, meski ada di piring merah. Menyesal cuma ambil 1 piring. Jadi, sushi ini berisi nasi, chikuwa (semacam olahan ikan yang kenyal), dan di tengahnya ada keju yang meleleh dan porsi kejunya juga melimpah. Sebagai maniak keju, saya akui keju di sini top. Mirip keju salah satu minimarket yang sudah tidak beroperasi di Indonesia sejak tahun ini, namun lebih "keju" lagi. Keju yang meledak-ledak di mulut bercampur dengan nasi dan chikuwa yang sangat cocok mendampinginya. Wajib pesan!




4. Mentai cheese gyoza
Favorit saya yang lain juga. Biasanya saya tidak terlalu suka gyoza, namun ini salah satu pengecualian. Gyoza goreng berisi daging ayam, dengan keju leleh di atasnya. Gorengan dan keju memang salah satu kombinasi makanan terbaik yang pernah ada, tak terkecuali dengan gyoza. Sayang, gyoza yang saya makan agak gosong.




5. Aburi salmon tuna salad
Tuna dan salmon dalam satu santapan sushi! Super oke pastinya. Rasa tuna dan salmon yang ada saling melengkapi, ditambah dengan topping keju-mayones atau mayones-kremes tempura, membuat tambah ketagihan.




6. Yakiniku donburi
Donburi di sini porsinya kecil, jadi jangan harap mengenyangkan, kecuali yang sedang diet, mungkin. Porsinya kurang lebih seperti nasi putih yang ada di restoran-restoran pada umumnya, ditambah dengan yakiniku di atasnya. Dagingnya juga sedikit, namun rasanya mantap abis. Asin gurih, dan potongan daging sapinya juga empuk. Cukup sesuai dengan harganya.




7. Kani mentai sushi
Sushi dengan saus mentai serta crabstick dibalut dengan nori. Rasanya cukup unik, dengan tampilan yang juga menarik.

Satu hal yang sangat saya sayangkan di sini: pelayanannya! Menu yang ada di conveyor belt sangat lama keluar. Sebagian besar waktu saya di sana dihabiskan untuk menunggu sushi baru keluar, padahal sushi yang ada di conveyor belt sudah berputar beberapa kali dan masih belum ada yang baru juga. Baru setelah sekian lama, saya baru diberitahukan oleh petugas bahwa saya bisa memesan sushi yang tidak ada di conveyor belt. Selain itu, pembuatan sushi yang tidak ada di conveyor belt juga terhitung lambat, hingga akhirnya saya terpaksa men-cancel satu menu karena ada urusan lain dan menunya tidak kunjung keluar juga. Semoga ke depannya bisa ditingkatkan dalam hal pelayanan.


Overall, Tomo Sushi punya potensial. Dengan tampilan yang menarik, harga yang murah dengan porsi cukup banyak dibanding kompetitor dalam konsep "sushi conveyor belt" seperti ini, seharusnya bisa bersaing di dunia kuliner, terutama kalau pelayanannya ditingkatkan lagi. Tomo Sushi Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

Postingan Populer