Hawker Chan Pantai Indah Kapuk
Kali ini, saya akan membahas mengenai salah satu restoran Michelin Star yang ada di Pantai Indah Kapuk, Hawker Chan. Sebenarnya saya sudah ingin membahas restoran ini sejak lama, berhubung saya telah mengunjunginya sejak beberapa bulan yang lalu. Namun, baru kesampaian untuk membahas hari ini, berhubung saya memiliki beberapa urusan yang harus diselesaikan saat itu. Yuk, kita mulai saja pembahasannya!
NB: Ulasan ini saya spoonback ke Zomato, dan dapat dibaca pula di Pergikuliner, Foody (secara full), dan Nibble (review per makanan).
---
Siapa yang pernah mengunjungi Singapura? Buat kamu yang pernah mengunjungi Singapura, pasti tidak asing dengan salah satu pusat kuliner dan wisata di negeri singa ini, China Town. Nah, di China Town ini terdapat beberapa tempat makan yang cukup dikenal baik oleh turis maupun penduduk sekitar, seperti Tian Tian Chicken Rice, Yum Cha, dan juga Hawker Chan. Untuk yang terakhir disebutkan ini, sudah ada cabangnya, lho, di Indonesia! Tepatnya di Pantai Indah Kapuk, di lantai 2 dari Tim Ho Wan. Untuk memudahkan, Hawker Chan berada di deretan ruko yang akan mengarah ke jalan tol. Meskipun saya pernah ke Singapura, dan penggemar makanan ala hawker centers Singapura, namun saya belum pernah ke Hawker Chan di sana. Karenanya saya cukup excited saat memenangi kontes berhadiah voucher makan di sini yang diadakan oleh salah satu foodblogger: Foodirectory. Terima kasih Foodirectory!
Cari yang plangnya seperti ini, ya :D
Karena berada di lantai 2, untuk mencapai Hawker Chan, kita memerlukan lift. Lift di sini sayangnya agak kotor saat saya naiki, berkebalikan dengan interior Tim Ho Wan maupun Hawker Chan yang saat saya kunjungi terkesan simpel dan bersih.
Pintu lift
Interior
Interior
Interior
Meskipun tempatnya berbentuk restoran, jangan harap mendapatkan variasi menu yang banyak di sini. Mengadopsi hawker food center yang bertebaran di Singapura, pilihan menu di sini pun sama terbatasnya. Hanya ada pilihan nasi, bakmi, dan kwetiau untuk karbohidratnya, sedangkan untuk dagingnya, ada ayam saus soya, char siu, babi panggang, maupun iga babi. Untuk lauk lainnya, ada tumis sayur, toge, tahu ala Thai, maupun sup wonton.
Daftar menu dan harganya
Saatnya makan! Penyajian makanan sesungguhnya cukup lama menurut saya, apalagi antar satu menu dan menu lainnya keluarnya lambat, lebih dari 30 menit. Padahal, seperti yang terlihat di foto, suasana restoran tidak terlalu ramai karena memang bukan jam makan. Mari kita review satu-persatu makanannya:
Nasi Ayam Saus Soya
Sebelum datang ke sini dan melihat menu, saya membayangkan menu ini seperti yang saya pernah makan di hawker centers di Singapura: nasi hainam, dilengkapi dengan potongan ayam panggang dilumuri saus manis nan gurih. Ternyata yang saya bayangkan agak salah. Menu ini disajikan dengan nasi putih, bukan nasi hainam. Sempat kecewa pada awalnya. Namun, ketika mulai mencoba suapan pertama, kekecewaan saya berkurang. Potongan ayamnya lembut dan terasa meleleh di mulut, dan kulitnya cenderung crispy. Saus soyanya manis gurih, dan cocok sekali dengan ayamnya. Rasanya cukup otentik dengan apa yang saya coba di Singapura. Cukup oke, namun menurut saya akan bisa lebih oke lagi kalau nasinya berupa nasi hainam. Porsinya cukup kecil, dengan nasi putih kurang lebih 3/4 mangkok biasa disiram saus soya, dan ayamnya berupa sepotong paha yang dibagi menjadi beberapa potongan siap santap. Ada juga potongan kacang pelengkap di menu ini.
Bakmi Ayam Saus Soya
Mungkin ada yang bertanya, mengapa saya tidak mencoba menu babi di sini. Saya sudah pernah menjelaskan di review restoran lain, tapi ada baiknya saya tulis kembali di sini. Saya pribadi tidak terlalu suka babi, dan keluarga saya pun tidak menyantap babi, meskipun sebenarnya diperbolehkan.
Pada bakmi ayam saus soya ini, tekstur bakminya tipis layaknya bihun. Tekstur bakmi seperti ini sangat umum ditemui di Singapura, namun cukup jarang ditemui di Indonesia, karenanya saya merasa ini adalah salah satu menu yang wajib dipesan saat ke sini. Bakmi di sini untuk sebagian orang mungkin agak keras, namun untuk saya yang pecinta bakmi garing, tekstur bakminya sudah pas. Karena disajikan tanpa kuah tambahan, rasa bakmi ini menjadi cukup kuat disajikan dengan ayam saus soya, namun tetap kompatibel. Untuk ayam saus soyanya, tidak ada perbedaan dengan yang ada di nasinya. Hanya saja, alih-alih memakai kacang, pelengkap di bakmi ini adalah sayuran dan juga sambal. Sambalnya cukup pedas untuk lidah saya, jadi saya tidak memakannya.
Bakmi Polos
Saya juga memesan bakmi polos, kalau-kalau kurang kenyang. Bakmi polos disajikan dengan disiram kuah manis gurih, sayuran, dan sambal. Menurut saya, bakmi polos malah membuat rasa bakminya menjadi makin menonjol, karena pada bakmi ayam saus soya, saus asin gurih yang ada di bakmi terkesan bertabrakan dengan saus soya (meski tetap kompatibel).
Sup Wonton
Menu sampingan ini secara tidak terduga tidak kalah enak dibanding dengan nasi maupun bakmi ayam saus soya. Supnya cukup gurih, dengan wonton yang porsinya cukup banyak. Daging isian wontonnya pun tidak terlalu manis maupun asin. Untuk yang mencari menu yang comfortable dapat memilih menu ini. Oh ya, sup wonton ini cukup kompatibel disantap dengan bakmi polosnya, lho!
Hawker Chan menyajikan cita rasa yang cukup otentik khas Singapura, dengan harga yang lumayan terjangkau, meski tidak cukup "ngangenin" untuk ukuran restoran yang memiliki Michelin Star. Namun, ada baiknya untuk memperbaiki pelayanan restoran dan kebersihan lift, jika ingin restoran ini semakin baik ke depannya.